fococlipping-20220104-191657

PUBLIKASI

The Textile and Garment Industry’s Fate: Inevitable Decline or Structural Shift?

21 February 2025

|

  • Industri Tekstil dan Garmen Indonesia menghadapi tantangan serius akibat kombinasi faktor struktural dan siklus ekonomi. Penurunan kapasitas produksi, PHK massal, serta meningkatnya tekanan impor, terutama dari Tiongkok, mengindikasikan bahwa sektor ini semakin dekat dengan fase sunset industry.
  • Faktor cylical berasal dari perekonomian domestik dan global. Permintaan global yang melemah memperburuk kinerja ekspor industri tekstil Indonesia, volatilitas harga bahan baku impor turut berkontribusi terhadap peningkatan biaya produksi. Penurunan konsumsi di pasar utama seperti AS dan Uni Eropa semakin mempersempit peluang pertumbuhan. Sedangkan, faktor domestik berasal dari penurunan alokasi belanja konsumen terhadap belanja garmen dan banjirnya produk impor yang berasal dari Tiongkok.
  • Penurunan efisiensi produksi yang ditunjukkan dengan penurunan Total Factor Productivity (TFP) sejak tahun 2013 dan 2015 membuktikan bahwa telah terjadi inefisiensi secara struktural di sektor Tekstil dan Garmen. Faktor pendukung inefisiensi ini didukung dengan lemahnya adaptasi teknologi, peningkatan unskilled worker yang menurunan produktivitas tenaga kerja dan fragmentasi industri pada perusahaan mikro.  
  • Melalui comparative benchmarking dengan Vietnam, saat ini produk tekstil dan garmen Indonesia relatif kurang berdaya saing dengan produk Vietnam. Selain itu, Indonesia masih tertinggal secara tingkat adaptasi produk dalam memenuhi permintaan tekstil dan garmen di pasar importir utama dunia, Amerika Serikat (AS).
  • Secara performa keuangan, sebagian besar perusahaan tekstil menghadapi tekanan likuiditas yang tinggi, dengan rasio kas dan rasio lancar yang rendah, menandakan kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Profitabilitas juga menunjukkan volatilitas tinggi, sementara rasio leverage yang besar mengindikasikan ketergantungan yang tinggi terhadap utang.
  • Untuk memulihkan peforma, industri tekstil Indonesia perlu berfokus terlebih dahulu untuk memulihkan masalah struktural dengan menguatkan fundamental perusahaan dalam hal efisiensi produksi, seperti memodernisasi teknologi, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, atau meningkatkan investasi. Penyelesaian masalah structural akan menguatkan sektor ini untuk menghadapi yang sering kali muncul secara cylical.
0001

21 February 2025

The Textile and Garment Industry’s Fate: Inevitable Decline or Structural Shift?

Penulis :

Ibrahim Kholilul Rohman; Afif Narawangsa; Erin Glory Pavayosa