Dalam rangka mencapai visi Bank Indonesia, yaitu menjadi bank sentral digital terdepan, implementasi Central Bank Digital Currency (CBDC) diperkirakan akan memberikan disrupsi pada sektor keuangan baik bagi industri keuangan perbankan maupun non-bank tak terkecuali bagi industri asuransi. Studi ini menemukan bahwa secara empiris CBDC dengan interest bearing berpotensi untuk turut meningkatkan tingkat bunga deposito yang diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit. Hal tersebut selanjutnya akan menurunkan tingkat penerimaan kredit serta menurunkan tingkat realisasi investasi. Selanjutnya karena premi asuransi umum berhubungan positif terhadap realisasi investasi dan premi asuransi kredit juga berhubungan positif terhadap total kredit, adanya penurunan tingkat kredit dan realisasi investasi dinilai dapat turut mendisrupsi industri asuransi di Indonesia dengan kemungkinan magnitude yang negative.
Toward Stronger Financial Industry in Indonesia